Batu Empedu adalah
timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu
yang ditemukan di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan
batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis.
Kandung empedu
merupakan organ berbentuk buah pir kecil yang terletak diperut sebelah kanan,
dan tersembunyi di bawah hati. Kandung empedu menyimpan cairan empedu yang
dihasilkan oleh hati. Selama makan, kandung empedu akan berkontraksi (menciut)
sehingga mengeluarkan sedikit cairan empedu yang berwarna hijau kecoklatan ke
dalam usus halus. Cairan empedu berguna dalam penyerapan lemak dan beberapa
vitamin, seperti vitamin A,D, E, dan K. Empedu merupakan campuran dari asam
empedu, protein, garam-garam kalsium, pigmen dan unsur lemak yang disebut
kolesterol.Sebagian dari empedu yang memasuki usus halus akan diteruskan dan dikeluarkan
melalui feses.
Kelainan utama
yang dapat timbul pada kandung empedu adalah terbentuknya batu. Hal ini juga
dapat terjadi pada saluran empedu. Batu empedu disebabkan oleh perubahan secara
kimiawi pada empedu seseorang. Batu empedu terbentuk dari endapan kolesterol,
pigmen bilirubin dan garam kalsium yang mengeras, namun kebanyakan batu kandung
empedu terbentuk dari kolesterol. Timbulnya batu empedu akan menjadi masalah
bila masuk ke salah satu saluran yang menuju ke usus halus. Kadang-kadang batu
dapat terbentuk dalam saluran empedu itu sendiri, misalnya karena bekas jahitan
pada suatu operasi.
Pada kandung
empedu, batu dapat menyebabkan peradangan yang disebut kolestitis akut, hal ini
karena adanya pecahan batu empedu di dalam saluran empedu yang menimbulkan rasa
sakit. Batu-batu yang melalui kantong empedu dapat menyangkut di dalam hati dan
saluran empedu, sehingga menghentikan aliran dari empedu ke dalam saluran
pencernaan. Di samping itu, terdapat faktor lainnya yang memulai terjadinya proses
pembentukan batu empedu. Unsur ini bisa berupa protein yang terdapat pada
cairan lendir yang dibentuk kandung empedu dalam jumlah kecil. Hal ini
memungkinkan kolesterol, bilirubin, dan garam kalsium membentuk partikel
seperti kristal padat. Bentuk dari batu empedu bermacam-macam,yaitu batu yang
terbentuk dari kolesterol berwarna kuning dan mengkilat seperti minyak, batu
yang terdiri dari pigmen bilirubin bisa berwarna hitam tetapi keras atau
berwarna coklat tua tetapi rapuh. Ukurannya juga bermacam-macam dari yang kecil
hingga sebesar batu kerikil, tetapi rata-rata berdiameter 1 - 2 cm.
Meskipun penyakit
kantong empedu tidak menunjukkan gejala, pada keadaan memburuk gejala yang
biasa ditimbulkan adalah serangan pada waktu makan makanan yang mengandung lemak
tinggi jika seseorang sudah mengidap batu empedu. Hal ini terjadi karena lemak
tersebut memicu hormon merangsang kantung empedu berkontraksi sehingga memaksa
empedu yang tersimpan masuk ke dalam duodenum yaitu jalan keluar menuju usus
kecil, jika batu menghambat aliran empedu maka akan timbul gejala seperti sakit
yang akut pada sebelah kanan atas perut dan mengarah ke punggung, antara bahu
dan ke dada depan. Gejala lainnya yaitu kolik, sendawa, gas dalam perut,
gangguan pencernaan, berkeringat, mual, muntah, kedinginan, suhu tubuh agak
tinggi, penyakit kuning (bila batu empedu menghalangi saluran empedu), dan
feses berwarna coklat.
Hati (liver)
merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi
proses-proses penting bagi kehidupan yaitu proses penyimpanan energi,
pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan
penetralan racun/obat yang masuk dalm tubuh . Hati yang sehat bisa menyaring
racun dan melakukan proses detoksifikasi secara optimal. Bila hati sakit, otomatis
racun bakal tertumpuk dan tubuh rentan terkena penyakit serius.
Hati atau lever
merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada di dalam tubuh. Beratnya
sekitar 3 pound atau 1,3
kg. Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan di bawah tulang
rusuk. Organ hati yang cukup besar ini setara dengan fungsinya yang cukup
berat. Setidaknya lebih dari 500 pekerjaan dilakukan oleh lever. Hati menjadi
tempat menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia, termasuk
yang diserap dari permukaan kulit. Dalam situs Hepatitis Foundation
International disebutkan, lever bertindak sebagai mesin tubuh, dapur,
penyaring, pengolah makanan, pembuangan sampah, dan malaikat pelindung.
Masalahnya, hati merupakan teman yang pendiam. Manakala ada sesuatu yang salah,
ia tidak mengeluh hingga terjadi kerusakan lebih jauh.
Hati juga
menyimpan beberapa vitamin, mineral (termasuk zat besi), dan gula, mengatur
penyimpanan lemak dan mengontrol produksi serta ekskresi kolesterol. Empedu yang
dihasilkan oleh sel hati membantu mencerna makanan dan menyerap zat gizi
penting. Juga menetralkan dan menghancurkan substansi beracun serta
memetabolisme alkohol, membantu menghambat infeksi, dan mengeluarkan bakteri
dari aliran darah. Sehinga dapat dibayangkan akibat yang akan timbul apabila
terjadi kerusakan pada hati.Hati adalah organ yang sangat penting dari tubuh,
dan salah satu fungsi utama adalah untuk memecah sel-sel darah dan mengubahnya
menjadi energi.
Alam proses ini,
juga memurnikan darah. Pada seseorang, yang menderita penyakit hati, proses ini
mungkin tidak dapat berfungsi properly.The darah dalam tubuh kita terbuat dari
apa yang kita makan. Protein yang rendah dianggap sehat untuk orang dengan
penyakit hati karena berbagai alasan. Nomor satu alasannya adalah bahwa hal itu
mudah untuk merobohkan dan menyucikan. Mengubah protein tinggi menjadi lebih
rumit struktur sel darah. Hati boleh pergi melalui banyak tekanan untuk
mengubahnya menjadi energi dan menyucikan itu. Juga, untuk hati yang normal
jenis virus ini dapat diperbolehkan, tapi tidak untuk hati yang berpenyakit.
Orang-orang dengan
penyakit hati harus makan lebih banyak makanan berserat. Hal ini juga baik bagi
mereka jika mereka memeluk terutama vegetarian dan memiliki lebih banyak sayuran
dalam diet mereka. Sayuran berdaun hijau segar dan berbagai jenis buah-buahan
yang sangat baik untuk orang-orang dengan kondisi hati. Ikan adalah salah satu
jenis daging yang dianggap baik untuk hati. Juga, mereka harus benar-benar
menghindari garam dan pergi pada diet bebas garam.
Protein sangat
penting bagi tubuh, tetapi terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan pada hati
jika tidak berfungsi dengan benar. Ada beberapa jenis makanan yang memiliki
protein rendah, tetapi dapat memberikan lebih banyak energi untuk tubuh. Daging biasanya
memiliki tingkat tinggi protein. Jadi, kita harus membatasi asupan.
2.1
Penyebab Penyakit Hati Dan Kandung
Empedu
Ø Batu empedu lebih
banyak ditemukan pada wanita dan faktor resikonya adalah :
a)
usia
lanjut
b)
kegemukan
(obesitas)
c)
diet
tinggi lemak
d)
faktor
keturunan.
Komponen utama dari batu empedu adalah kolesterol, sebagian kecil
lainnya terbentuk dari garam kalsium. Cairan empedu mengandung sejumlah besar
kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi
jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk
endapan diluar empedu. Sebagian besar batu empedu terbentuk di dalam kandung
empedu dan sebagian besar batu di dalam saluran empedu berasal dari kandung
empedu.
Batu empedu bisa terbentuk di dalam saluran empedu jika empedu mengalami
aliran balik karena adanya penyempitan saluran atau setelah dilakukan
pengangkatan kandung empedu. Batu empedu di dalam saluran empedu bisa
mengakibatkan infeksi hebat saluran empedu (kolangitis), infeksi
pankreas (pankreatitis) atau infeksi hati.Jika saluran empedu tersumbat,
maka bakteri akan tumbuh dan dengan segera menimbulkan infeksi di dalam
saluran. Bakteri bisa menyebar melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi di
bagian tubuh lainnya.
Ø Beberapa penyebab penyakit hati antara lain:
1) Penyakit hati karena
infeksi misalnya hepatitis virus)
Yaitu
ditularkan melalui makanan & minuman yang tekontaminasi, suntikan, tato,
tusukan jarum yang terkontaminasi, kegiatn seksual, dll.
2) Penyakit hati karena
racun (misalnya karena alkohol atau obat tertentu)
Alkohol bersifat toksik tehadap
hati. Adanya penimbunan obat dalam hati (seperti acetaminophen) maupun gangguan
pada metabolisme obat dapat menyebabkan penyakit hati.
3) Genetika atau
keturunan (misalnya hemochromatosis)
4) Gangguan imun
(misalnya hepatitis autoimun)
Penyakit autoimun merupakan
penyakit yang ditimbulkan karena adanya perlawanan terhadap jaringan tubuh
sendiri. Pada hepatitis autoimun umunya yang dilawan adalah sel-sel hati,
sehingga terjadi peradangan yang kronis.
5) Kanker (misalnya
Hepatocellular Carcinoma)
Kanker hati dapat disebabkan oleh
senyawa karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan pembuat
plastik),virus, dll. Aplatoxin merupakan racun yang diproduksi oleh Aspergillus
flavus dan dapat mengkontaminasi makanan selama penyim pangan, seperti
kacang-kacangan, padi & singkong terutama pada daerah tropis. Hepatitis B dana C
maupun sirosis hati dapat berkembang menjadi kanker hati.
2.2
Macam – Macam Diet Pada Penyakit Hati Dan
Kandung Empedu
Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit hati. Hal ini didasarkan pada gejala
dan keadaan penyakit pasien. Jenis diet penyakit hati tersebut adalah Diet
Garam Rendah I (DGR I),Diet Hati I (DH I), Diet Hati II (DH II), dan
Diet Hati III (DH III). Selain itu pada diet penyakit hati ini juga
menyertakan Diet Garam Rendah I.
1)
Diet Garam Rendah I (DGR I)
Diet
garam rendah I diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan atau atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam dapur.
Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya. Kadar Natrium pada Diet
garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.
2)
Diet Hati I (DH I)
Diet
Hati I diberikan bila pasien dala keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan. Melihat keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak. Pemberian protein dibatasi
(30 g/hari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna. Formula enteral dengan asam amino rantai cabang
(Branched Chain Amino Acid /BCAA) yaitu leusin, isoleusin, dan valin dapat
digunakan. Bila ada asites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan
maksimal 1 L/hari.Makanan ini rendah energi, protein, kalsium, zat besi, dan
tiamin; karena itu sebaiknya diberikan selama beberapa hari saja. Menurut beratnya
retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati I Garam rendah.
Bila ada asites hebat dan tanda-tanda diuresis belum membaik, diberikan Diet
Garam Rendah I. Untuk menambah kandungan energi, selain makanan per oral juga
diberikan makanan parenteral berupa cairan glukosa.
Contoh Menu :
Pagi
Bubur ayam
Telur ½ masak
Jus tomat
|
Siang
Bubur nasi/tim
Gadon daging
Setup bayam
|
Malam
Bubur nasi/tim
Perkedel daging
Sup wortel +
labu siam
Pisang
|
Pukul
10
Puding maizena
+ sirup
Air jeruk
|
Pukul 16.00
Sirup
|
3)
Diet Hati II (DH II)
Diet
hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien
dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam
bentuk lunak / biasa. Protein diberikan 1 g/Kg berat badan dan lemak sedang
(20-25% dari kebutuhan energi total) dalam bentuk yang mudah dicerna. Makanan
ini cukup mengandung energi, zat besi, vitamin A & C, tetapi kurang kalsium
dan tiamin. Menurut beratnya retensi garam atau air, makanan diberikan sebagai
diet hati II rendah garam. Bila asites hebat dan diuresis belum baik, diet mengikuti
pola Diet Rendah garam I.
Contoh
Menu :
Pagi
Bubur manado
Telur ½ masak
Teh manis
|
Siang
Nasi/tim
Semur bola-bola
daging
Souffletahu saos tomat
Tumis bayam
Selada buah
|
Malam
Nasi/tim
Lele bakar kecap
Pepes tempe
Sayur lodeh
Pepaya
|
Pukul 10
Ongol-ongol + kelapa muda
Jus apel
|
Pukul 16.00
Puding karamel
Sirup
|
4)
Diet Hati III (DH III)
Diet
Hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien hepatitis akut (Hepatitis Infeksiosa/A dan Hepatitis Serum/B) dan
sirosis hati yang nafsu makannya telah baik, telah dapat menerima protein,
lemak, mi9neral dan vitamin tapi tinggi karbohidrat. Menurut beratnya tetensi
garam atau air, makanan diberikan sebagai Diet Hati III Garam Rendah I.
Contoh
Menu :
Pagi
Nasi/tim
Telur ceplok
air
Setup buncis
Susu
|
Siang
Nasi/tim
Ikan bakar + saos tomat
Tumis tahu
Sup bayam
Apel
|
Malam
Nasi/tim
Empal daging
Oseng-oseng
tempe
Sup kacanc
polong + wortel
Pepaya
|
Pukul
10
Bubur kacang
hijau
Teh
|
Pukul 16.00
Kelepon
Teh
|
Diet pada
kandung empedu ini bertujuan memberikan istirahat pada kandung empedu
dan mengurangi rasa sakit serta memberi makanan dan minuman secukupnya untuk
memelihara berat badan normal dan keseimbangan carian tubuh.
Diet
rendah lemak I diindikasikan untuk kolesistitis akut dan kolelitiatis dengan
kolik akut. Makanan diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan ini
rendah kalori dan semua zat, kecuali vitamin A dan C, serta sebaiknya hanya
diberikan selama 2-3 hari saja. Nilai gizi diet ini adalah 996 kalori, 5 g
protein dan 244 g karbohidrat.
Diet
rendah lemak II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah teratasi dan
perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit kandung empedu kronis
yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk
cincang, lunak, atau biasa. Makanan ini rendah kalori dan kalsium. Nilai gizi
diet ini adalah 1338 kalori, 57 g protein, 33 g lemak, dan karbohidrat 211 g.
Contoh Menu :
Pagi
Bubur nasi/tim
Telur ceplok air + saos tomat
Rebusan kacang
panjang
Teh
|
Siang
Bubur nasi/tim
Perkedel daging panggang
Tempe bacem
Sayur bening
bayam
Apel
|
Malam
Bubur nasi/tim
Ayam presto
Tahu bakso kukus saos tomat
Sup sayuran
Pisang
|
Pukul
10
Jus jeruk
|
Pukul 16.00
Selada pepaya
|
Diet
rendah lemak III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak
gemuk dengan nafsu makan cukup. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam
bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup dalam kalori dan semua zat gizi.
Diet ini mengandung 2073 kalori, 74 g protein, 34 g lemak, dan 369 g
karbohidrat.
Contoh Menu :
Pagi
Roti bakar isi madu
Telur ceplok
Susu skim
|
Siang
Nasi/tim
Soto ayam
Perkedel tempe bakar
Tumis taoge +
kacang panjang
Semangka
|
Malam
Nasi/tim
Fu yung hay
Sup tahu
Capcay
Pepaya
|
Pukul
10
Puding maizena
+ saos
|
Pukul 16.00
Sirup
|
2.4 Syarat Diet
Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Ø
Tujuan pengaturan diet pada penderita penyakit hati
adalah memberikan makanan cukup untuk mempercepat perbaikan fungsi tanpa
memperberat kerja hati. Syaratnya
adalah sebagai berikut :
1.
Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yang
diberikan bertahap sesuai kemampuan pasien, yaitu 40-45 kkal/Kg BB.
2. Lemak cukup, yaitu
20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam
bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai
sedang. Pemberian lemak sebanyak
45 Kg dapat mempertahankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
3. Protein agak tinggi, yaitu 1.25-1.5 g/Kg BB
agar terjadi anabolisme protein. Asupan minimal protein 0.8-1g/Kg BB, protein
nabati memberikan keuntungan karena kandungan serat yang dapat mempercepat
pengeluaran amoniak melalui feses.
4.
Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat
defisiensi. Bila perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta
mineral Zn dan Fe bila ada anemia.
5.
Natrium diberikan rendah, tergantung tingkat edema dan
asites. Bila pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan lebih
leluasa.
6.
Cairan diberikan lebih dari biasa, kecuali bila ada
kontraindikasi.
7.
Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah,
atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna.
Syarat diet pada kandung empedu ini adalah lemak rendah untuk mengurangi
kontraksi kandung empedu, di mana lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
Kalori, protein dan karbohidrat cukup dan bila terlalu gemuk, jumlah kalori
dikurangi. Makanan ini juga mengandung vitamin tinggi, terutama yang larut dalam
lemak, mineral cukup, serta cairan tinggi untuk membantu pengeluaran kuman atau
sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi. Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi sering
untuk mengurangi rasa kembung.
2.5
Bahan Makanan Yang boleh Maupun Yang Tidak Boleh Diberikan Pada Orang Yang
Menderita Penyakit Hati Dan Kandung Empedu.
1)
Bahan makanan
yang diperbolehkan :
Ø Makanan Sumber Zat Tenaga/Kalori
a) Beras, kentang, makaroni, bihun, havermunt
b) Gula pasir, sirup, madu, selai
c) Minyak
margarin, mentega, santan encer
Ø Makanan Sumber Protein
a) Daging sapi tanpa lemat, hati, ikan, ayam
b) Telur
c) Susu sapi, susu
kental, skim, yogurt
d) Tahu, tempe, kacang ijo
Ø Makanan Sumber
Pengatur (vitamin & mineral)
a) Semua sayuran
kecuali yang menimbulkan gas seperti kol, sawi dan lobak
b) Semua buah kecuali
yang menimbulkan gas seperti nangka, duren, cipedak, apel
Ø Bumbu-Bumbu
a) Garam dapur dalam jumlah terbatas
b) Lada, kayu manis,
bawang putih, bawang merah, kunyit, jahe, salam dan sereh
2) Yang Dibatasi, kalau perlu dihindari:
a) Beras ketan, ubi, singkong, talas
b) Daging berlemak (Sapi berlemak, kambing, babi)
c) Daging/ikan diawetkan (kornet, sosis, sarden,
diasapin, diasinin, pindang)
d) Keju
e) Es krim
f) Kacang merah, pasta kacang tanah
g) Buah & Sayuran
yang bergas serta buah dan sayuran asinan yang diawetkan
h) Bumbu-bumbu kuat seperti cabe, garam tinggi
(mecin, soda kue, petis, tauco, kecap asin, saus)
i)
Alkohol,
beer, wisky
j)
Tape dan
rokok
k) Terlalu lelah (workholic)/memporsir bekerja.
Bahan
makanan yang tidak boleh diberikan pada orang terkena penyakit kandung empedu
adalah sumber lemak, yaitu semua makanan yang digoreng, semua makana dan daging
yang mengandung lemak tinggi, seperti mayones, daging kambing, dan babi; bahan
makanan yang menimbulkan gas, seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
durian, nangka, dan ketimun; bumbu-bumbu yang merangsang, seperti cabe, bawang,
merica, asam, cuka, dan jahe; serta minuman yang mengandung soda dan alkohol. Bahan makanan yang baik diberikan adalah
bahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan mudah dicerna, seperti
gula-gula, selai, sirup, manisan, dan madu.
Jenis-jenis tepung roti dan nasi adalah contoh zat-zat yang mengandung
kalsium anorganik itu. Makanan-makanan seperti itu menyebabkan munculnya batu
di dalam empedu. Kandungan empedu sangat perlu dijaga agar hati dapat berfungsi
dengan baik.Selain mengurangi makanan di atas, hindarilah makanan berlemak dan
mengandung berkolesterol tinggi, seperti daging dan telur. Sari buah jeruk
lemon tanpa gula dan garam dicampur dengan satu gelas air panas, tiga atau empat
kali sehari dapat memecahkan batu-batu di dalam kandung empedu. Bahkan minum
sari buah semangka (bagian putihnya yang terletak di antara dagingnya yang
merah dan kulit luarnya) sangat menolong penderita penyakit ini.
2.6
Pencegahan Terhadap Penyakit Hati Dan Kandungan Empedu
Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjaga organ hati agar tetap
sehat. Pertama adalah mengurangi beban kerja hati. Perubahan sederhana dalam
diet dapat membantu hal ini. Karena hati mengubah dan menghilangkan racun dari
segala yang makan dan minum, diet gizi seimbang yang baik merupakan permulaan
yang baik.
Ø Berikut beberapa
anjuran diet yang mungkin membantu:
1.
Siram sistem tubuh dengan minum delapan gelas air
sehari.
2.
Pertimbangkan diet rendah lemak, rendah sodium dan
tinggi serat. Hindari makan terlalu berlemak tinggi seperti makanan gorengan,
kentang goreng dan sebagian besar makanan cepat saji. Makanan bermutu rendah
yang diolah seperti makanan kaleng atau dibekukan dan daging dan keju proses
kadang-kadang mengandung sedikit serat atau kurang gizi. Sering kali makanan
tersebut mengandung banyak garam dan sebaiknya dihindari. Tetapi, tidak ada
aturan yang mutlak berkaitan dengan hal ini. Makanan bermutu tinggi yang
diawetkan dengan baik dan makanan yang dibekukan juga dapat mempunyai nilai
gizi yang sangat tinggi jika dipakai dengan hati-hati.
3.
Biasakan diri dengan kandungan dan isi makanan yang
dibeli. Jika memungkinkan, makan buah dan sayuran dengan mutu terbaik, dan
bahan tersebut, baik organik atau komersial, harus dicuci dengan hati-hati
sebelum dimakan.
4.
Hati-hati dengan makanan apa pun jika tidak tahu
sumbernya. Misalnya, beberapa jamur liar yang tampaknya aman dapat
menghancurkan hati seseorang dalam beberapa hari saja.
5. Penting untuk mempertahankan pemasukan protein
dan berat badan yang cukup.
6.
Jika hati rusak, kurangi garam dalam diet. Daging
cenderung mengandung banyak garam. Makanlah sayuran kaya protein. Protein
hewani mencakup daging, ikan, telur, unggas dan produk susu. Daging tidak
berlemak adalah yang terbaik. Buang lemak dari daging merah dan kulit dari
unggas.
7. Jangan
mengkonsumsi ikan mentah atau ikan pemakan bangkai (ikan lele, dll.). Bisa jadi
mereka mengandung bahan kimia dan bakteri yang membahayakan hati. Pasien dengan
masalah hati terutama harus waspada terhadap segala macam kerang, karena kerang
dapat menjadi sumber hepatitis A. Seseorang dengan hati yang sudah rusak atau
terbebani tidak perlu mendapat tugas tambahan. Karena hati menjaga kadar
glukosa, yang penting untuk fungsi otak dan sistem saraf, dianjurkan makan
makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Ini mengurangi kerja hati.
Karena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol,sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani.Bagi penderita batu empedu, prinsip utama perawatannya yaitu mengistirahatkan kandung empedu. Hindari makanan berlemak karena lemak merangsang kandung empedu untuk bekerja keras. Kandungan protein dalam diet cukup 1 - 1 ½ gram per berat badan setiap hari. Kalori perlu pula dibatasi, karena kebanyakan penderita batu empedu juga penderita obesitas. Bahan makanan yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan juga harus dihindari.
Ø Cara alamiah yang dapat digunakan untuk mengatasi batu empedu yaitu :
a) 30 gram daun keji beling segar + 30 gram sambiloto segar + 60 gram rambut jagung direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
b) 60 gram herba kumis kucing segar + 30 gram tongkol jagung + 30 gram daun meniran segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
c) 30 gram daun sendok segar + 30 gram daun kembang pukul empat segar + 100 gram akar alang-alang direbus dengan 700 ccc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, diminum hangat-hangat.
d) Minum jus apel sebanyak 4 gelas setiap hari selama 5 hari. Pada hari ke-6 lakukan puasa, dan pada saat berbuka puasa minum air putih + 30 gram garam inggris, pada pukul 20.00 minum ½ gelas air lemon + ½ gelas minyak zaitun, aduk lalu diminum.
2.7
Pengobatan Terhadap Penyakit Hati Dan Kandung Empedu
Pengobatan
umum terhadap orang yang terkena penyakit kandung empedu termasuk istirahat
total, pemberian nutrisi parenteral, diet ringan, obat penghilang rasa nyeri
seperti petidin dan antipasmodik. Pemberian antibiotik pada fase awal sangat
penting untuk mencegah komplikasi peritonitis, kolangitis, dan septisemia.
Golongan ampisilin, sefalosporin dan metronidazol cukup memadai untuk mematikan
kuman-kuman yang umum terdapat pada kolesistitis akut seperti E.coli, strep.
Faecalis dan Klebsiella. Jika tidak
ditemukan gejala, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Nyeri yang
hilang-timbul bisa dihindari atau dikurangi dengan menghindari atau mengurangi
makanan berlemak.Sedangkan pada orang yang terkena penyakit hati diberi imunisasi dan imunitas
sementara.