Rabu, 20 Maret 2013

PENYULUHAN KESEHATAN


PENYULUHAN KESEHATAN
DEPARTEMEN SURGIKAL
DI RUANG  MAWAR RSUD PARU BATU MALANG
  DIABETES MELLITUS


    Oleh    :
 KELOMPOK 4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik                           : DIABETES MELLITUS
Sasaran                        : Keluarga Klien di Ruang M  awar
Tempat                        : Ruang Mawar Paru Batu – Malang
Hari – Tanggal            : Rabu / 21 Maret 2013

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Diabetes Mellitus keluarga  mampu memahami tentang Diabetes Mellitus
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
 Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
v  Keluarga dapat mengetahui tentang Diabetes Mellitus
v  Keluarga dapat mengetahui penyebab Diabetes Mellitus
v  Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala Diabetes
v  Keluarga dapat mengetahui komplikasi Diabetes Mellitus
III. SASARAN
 Keluarga pasien yang berada di ruang Mawari

IV. MATERI
        1. Definisi
        2. Penyebab
        3. Tanda dan Gejala
        4. Komplikasi
        5. Penatalaksanaan       
V. METODE
v  Ceramah
v  Diskusi / Tanya Jawab
VI. MEDIA
v  Banner
v  Flip Chart
VII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
v  Peserta hadir di tempat penyuluhan
v  Penyelenggaraan penyuluhan diruang Mawar RSUD. Paru Batu – Malang .
v  Pengorganisasian penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi.
2.  Evalusai proses
v  Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
v  Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
v  Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3.  Evaluasi Hasil
v  Keluarga mengetahui tentang Definisi  Diabetes Mellitus
v  Keluarga mengetahui tentang penyebab Diabetes Mellitus
v  Keluarga dapat mengetahui tentang tanda dan gejala Diabetes Mellitus
v  Keluarga mengerti dan mengetahui komplikasi Diabetes Mellitus
v  Keluarga  mengetahui penatalaksanaan Diabetes Mellitus









VIII . KEGIATAN PENYULUHAN
NO
WAKTU
KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAAN PESERTA
1
2
Menit
Pembukaan :
v    Membuka/ memulai kegiatan dengan mengucapkan salam
v    Memperkenalkan diri
v    Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
v    Menyebutkan materi penyuluhan
v    Bertanya kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Diabetes Mellitus





Ø  Menjawab salam

Ø  Mendengarkan
Ø  Mendengarkan
Ø  Mendengarkan & Memperhatikan
Ø  Menjawab pertanyaan
2.
15
Menit
Pelaksanaan :
v    Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus
v    Menjelaskan tentang penyebab
v    Menjelaskan tanda dan gejala, penanganan, penatalaksanaan, komplikasi
v    Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya






Ø  Mendengarkan

Ø  Mendengarkan

Ø  Mendengarkan


Ø  Mengajukan pertanyaan







3


10
Menit


Evaluasi :
v    Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement peserta kepada peserta yang dapat menjawab
v    Menyakan kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi penyuluhan



Ø  Menjawab
Pertanyaan


Ø  Menjawab
pertanyaan
4
3
Menit
Terminasi :
v    Mengucapkan terima kasih atas peran sertanya
v    Mengucapkan salam penutup

Ø  Mendengarkan

Ø  Menjawab salam





IX. Kriteria Evaluasi
Evaluasi struktur            : - menyiapkan SAP
- menyiapkan materi dan media
- kontrak waktu dengan sasaran
- menyiapkan tempat
- menyiapkan pertanyaan


Evaluasi proses  :
a. Sasaran memperhatikan
b. Aktif bertanya
b. Menjawab atau mengulang kembali
Evaluasi hasil
               -  Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab ≥ 80% pertanyaan yang diberikan.
- Pendkes dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu menjawab 50 – 80% pertanyaan yang diberikan.
- Pendkes dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu menjawab < 50% pertanyaan yang diberikan.









LAMPIRAN
Diabetes Mellitus
  1. Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin atau keduanya (Francis dan John 2000).
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart 2001)
Diabetes mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 2002).
Diabetes Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin.

  1. Macam DM dan Penyebabnya
1. Diabetes tipe I
Diabetes tipe I ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta.Faktor-faktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu kecenderungan atau predisposisi genetik ke arah terjadinya diabetes tipe I. kecenderungan ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA(human leucocyt antigen) tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan proses imun lainnya. Resiko terjadinya diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLLA tersebut.
Faktor-faktor imunologi. Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun. Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang dianggapnnya seolah-olah jaringan asing. Factor-faktor ;lingkungan. Adanya faktor eksternal yang dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta. (Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
2. Diabetes tipe II
Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes melitus II. Faktor-faktor ini adalah :
o Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 tahun.
o Obesitas
o Riwayat keluarga
(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
Secara umum penyebab DM adalah; Keturunan, Usia, Kegemukanm Kurang gerak,. Kehilangan insulin, Alkoholisme, Obat-obatan
3.    DM Malnutrisi
•    Fibro Calculous Pancreatic DM (FCPD)
Terjadi karena mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah protein sehingga klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik (Fibrosis) atau toksik (Cyanide) yang menyebabkan sel-sel beta menjadi rusak.
•    Protein Defisiensi Pancreatic Diabetes Melitus (PDPD)
Karena kekurangan protein yang kronik menyebabkan hipofungsi sel Beta pancreas
4.    DM Tipe Lain
•    Penyakit pankreas seperti : pancreatitis, Ca Pancreas dll
•    Penyakit hormonal
Seperti : Acromegali yang meningkat GH (growth hormon) yang merangsang sel-sel beta pankeras yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktif dan rusak
•    Obat-obatan
-    Bersifat sitotoksin terhadap sel-sel  seperti aloxan dan streptozerin
-    Yang mengurangi produksi insulin seperti derifat thiazide, phenothiazine dll.
  1. Tanda dan Gejala DM
a. Berat badan menurun, Banyak makan banyak minum,Banyak kencing,Luka sulit sembuh,Cepat lelah & mengantuk, Kesemutan pada jari,Penglihatan kabur
D.   Pcemeriksaan Penunjang
  1. Glukosa darah sewaktu
  2. Kadar glukosa darah puasa
  3. Tes toleransi glukosa
      Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)

Bukan DM
Belum pasti DM
DM
Kadar glukosa darah sewaktu
-          Plasma vena
-          Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa
-          Plasma vena
-          Darah kapiler


< 100
<80


<110
<90


100-200
80-200


110-120
90-110


>200
>200


>126
>110
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
Ø  Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
Ø   Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
Ø  Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

                     E.      Komplikasi
1)      DM Tipe I
·         DKA (Diabetik Ketoasidosis) : gangguan metabolik yang berat, ditandai dengan adanya hiperglikemia, hiperosmolaritas dan asidosis metabolik terjadi akibat lipolisis yang hasil metabolisme akhirnya adalah badan keton.
2)      DM Tipe II :
·         HHNK (Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketotik)
Terjadi jika asupan cairan kurang dan dehidrasi, memungkinkan resiko terjadinya koma. Dehidrasi terjadi akibat hiperglikemia, sehingga cairan intrasel berpindah dan ke ekstrasel. Juga karena diuresis osmotik (konsentrasi glukosa darah melebihi ambang ginjal) dapat terjadi kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar.

                  a.       Perubahan makrovaskuler
Penderita diabetes dapat mengakibatkan perubahan aterosklerosis pada arteri-arteri besar. Penderita NIDDM mengalami perubahan makrovaskuler lebih sering daripada penderita IDDM. Insulin memainkan peranan utama dalam metabolisme lemak dan lipid. Selain itu, diabetes dianggap memberikan peranan sebagai faktor dalam timbulnya hipertensi yang dapat mempercepat aterosklerosis. Pengecilan lumen pembuluh darah besar membahayakan pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan dan dapat menyebabkan ischemia jaringan, dengan akibatnya timbul berupa penyakit cerebro vascular, penyakit arteri koroner, stenosis arteri renalis dan penyakit-penyakit vascular perifer.
                    b.      Perubahan mikrovaskuler
Ditandai dengan penebalan dan kerusakan membran basal pembuluh kapiler, sering terjadi pada penderita IDDM dan bertanggung jawab dalam terjadinya neuropati, retinopati diabetik.




                                1)      Nefropati
Salah satu akibat dari perubahan mikrovaskuler adalah perubahan struktur dan fungsi ginjal. Empat jenis lesi yang sering timbul adalah pyelonefritis, lesi-lesi glomerulus, arterisclerosis, lesi-lesi tubular yang ditandai dengan adanya proteinuria yang meningkat secara bertahap sesuai dengan beratnya penyakit.

                                2)      Neuropati
Diabetes dapat mempengaruhi saraf-saraf perifer, sistem syaraf otonom, medula spinalis atau sistim saraf pusat.Neuropati sensorik/neuropati perifer.Lebih sering mengenai ekstremitas bawah dengan gejala parastesia (rasa tertusuk-tusuk, kesemutan atau baal) dan rasa terbakar terutama pada malam hari, penurunan fungsi proprioseptif (kesadaran terhadap postur serta gerakan tubuh dan terhadap posisi serta berat benda yang berhubungan dengan tubuh) dan penurunan sensibilitas terhadap sentuhan ringan dapat menimbulkan gaya berjalan yang terhuyung-huyung, penurunan sensibilitas nyeri dan suhu membuat penderita neuropati beresiko untuk mengalami cedera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui.
                                3)      Retinopati diabetik
Disebabkan karena perubahan dalam pembuluh darah kecil pada retina selain retinopati, penderita diabetes juga dapat mengalami pembentukan katarak yang diakibatkan hiperglikemi yang berkepanjangan sehingga menyebabkan pembengkakan lensa dan kerusakan lensa.
  1. Pengobatan dan Pencegahan DM
                                 1.         . Mengatur makanan yang sehat
                                 2.         Menjalani pemeriksaan gula darah
                                 3.         Berolah raga secara teratur
                                 4.          Menjaga keseimbangan berat badan
                                 5.          Menggunakan obat sesuai anjuran dokter




G. Gizi Seimbang untuk penderita DM
CONTOH MENU DM 1700 KALORI
Waktu
Bhn Makanan  Penukar
Kebutuhan Bahan
Contoh Menu
PAGI
Roti
Margarin
Telur
2 iris
½ sdm
1 btr
Roti panggang
Margarin
Telur rebus
Teh panas
10.00
Pisang
1 buah
Pisang
SIANG
Nasi
Udang
Tahu
Minyak
Sayuran
Kelapa
Jeruk
11/2 gelas
5 ekor
1 potong
½ sdm
1 gelas
5 sdm
1 buah
Nasi
Oseng-oseng
Udang,tahu,cabe ijo
Urap sayuran


Jeruk
16.00
Duku
16 buah
Duku
MALAM
Nasi
Ayam
Kacang merah
Sayuran
Minyak
Apel Malang
11/2 gelas
1 potong
2 sdm
1 gelas
½ sdm
1 buah
Nasi
Sop ayam + Kacang merah
Tumis sayuran

Apel

Sumber : *  Practice guidelines for medical nutrition therapy provided by dietition for persons with NIDDM. J Am Diet Assoc. 1995.


       
DI RUANG MAWAR RSUD RSUD. PARU BATU  – MALANG
HARI/TANGGAL :………… / …………. 2013
Penyuluhan Tentang                        :   DIABETES MELLITUS
Tempat                                   : R, MAWAR
Hari/Tanggal                         :
Waktu                                                : Pukul 09:30 wib
NO
NAMA
ALAMAT
TANDA TANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.



1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

                       
                                                                                                       Pembimbing Lahan

                                                                          (………………………)            
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2 .EGC: Jakarta.
Askandar Tjokroprawiro, 2000, Simposium Diabetes Mellitus, Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD Dr Sotomo, Surabaya
Irawan Susilo Imim, dkk, 2000, Waspadai Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja Bandung.
Johnson. M, 2000, Diabetes Terapi dan Pencegahanya,IKAPI, Bandung
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Balai Penerbit , FKUI, Jakarta
Sidarwan, S, 2002, Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Perkeni 2002, FKUI-RSU pn Cipto Jakarta.
Smaltzer, Bare, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, EGC, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar