PENYULUHAN
KESEHATAN
DEPARTEMEN
SURGIKAL
DI
RUANG MAWAR RSUD PARU BATU MALANG
“ DIABETES MELLITUS “
Oleh :
KELOMPOK 4
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNUVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2013
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : DIABETES MELLITUS
Sasaran
: Keluarga Klien di
Ruang M awar
Tempat : Ruang Mawar Paru Batu
– Malang
Hari – Tanggal : Rabu / 21 Maret 2013
I.
TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah
mengikuti penyuluhan tentang Diabetes Mellitus keluarga mampu memahami tentang Diabetes Mellitus
II.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah
mengikuti penyuluhan diharapkan :
v
Keluarga dapat mengetahui tentang Diabetes Mellitus
v
Keluarga dapat mengetahui penyebab Diabetes Mellitus
v
Keluarga dapat mengetahui tanda dan
gejala Diabetes
v
Keluarga dapat mengetahui komplikasi Diabetes Mellitus
III.
SASARAN
Keluarga pasien yang berada di ruang Mawari
IV.
MATERI
1. Definisi
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Komplikasi
5. Penatalaksanaan
V. METODE
v Ceramah
v Diskusi
/ Tanya Jawab
VI. MEDIA
v Banner
v Flip
Chart
VII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
v Peserta
hadir di tempat penyuluhan
v Penyelenggaraan
penyuluhan diruang Mawar RSUD. Paru Batu – Malang .
v Pengorganisasian
penyelenggaraan dilakukan setelah peserta penyuluhan diseleksi.
2. Evalusai proses
v Peserta
antusias terhadap materi penyuluhan
v Peserta
mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
v Peserta
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
v Keluarga
mengetahui tentang Definisi Diabetes Mellitus
v Keluarga
mengetahui tentang penyebab Diabetes
Mellitus
v Keluarga
dapat mengetahui tentang tanda dan gejala Diabetes Mellitus
v Keluarga
mengerti dan mengetahui komplikasi Diabetes Mellitus
v Keluarga mengetahui penatalaksanaan Diabetes Mellitus
VIII . KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN
PENYULUHAN
|
KEGIATAAN
PESERTA
|
1
|
2
Menit
|
Pembukaan :
v Membuka/
memulai kegiatan dengan mengucapkan salam
v Memperkenalkan
diri
v Menjelaskan
tujuan dari penyuluhan
v Menyebutkan
materi penyuluhan
v Bertanya
kepada peserta apakah sudah mengerti tentang Diabetes Mellitus
|
Ø Menjawab
salam
Ø Mendengarkan
Ø Mendengarkan
Ø Mendengarkan
& Memperhatikan
Ø Menjawab
pertanyaan
|
2.
|
15
Menit
|
Pelaksanaan :
v Menjelaskan
tentang pengertian Diabetes
Mellitus
v Menjelaskan
tentang penyebab
v Menjelaskan
tanda dan gejala, penanganan, penatalaksanaan, komplikasi
v Memberikan
kesempatan kepada peserta untuk bertanya
|
Ø Mendengarkan
Ø Mendengarkan
Ø Mendengarkan
Ø Mengajukan
pertanyaan
|
3
|
10
Menit
|
Evaluasi :
v Menanyakan
kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement peserta
kepada peserta yang dapat menjawab
v Menyakan
kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi penyuluhan
|
Ø Menjawab
Pertanyaan
Ø Menjawab
pertanyaan
|
4
|
3
Menit
|
Terminasi :
v Mengucapkan
terima kasih atas peran sertanya
v Mengucapkan
salam penutup
|
Ø Mendengarkan
Ø Menjawab
salam
|
IX.
Kriteria Evaluasi
Evaluasi struktur :
- menyiapkan SAP
- menyiapkan
materi dan media
- kontrak waktu
dengan sasaran
- menyiapkan tempat
- menyiapkan pertanyaan
Evaluasi proses :
a. Sasaran memperhatikan
b. Aktif bertanya
b. Menjawab atau mengulang kembali
Evaluasi hasil
- Pendkes dikatakan berhasil apabila sasaran
mampu menjawab ≥ 80% pertanyaan yang diberikan.
- Pendkes dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu
menjawab 50 – 80% pertanyaan yang diberikan.
- Pendkes
dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya mampu menjawab < 50%
pertanyaan yang diberikan.
LAMPIRAN
Diabetes Mellitus
- Pengertian
Diabetes Mellitus klinis adalah
suatu sindroma gangguan metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya
sebagai akibat suatu defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis
dari insulin atau keduanya (Francis dan John 2000).
Diabetes
Mellitus adalah
suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya
peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut
maupun relatif (Arjatmo, 2002).
Diabetes mellitus adalah suatu
penyakit kronis yang menimbulkan gangguan multi sistem dan mempunyai
karakteristik hyperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau kerja
insulin yang tidak adekuat. (Brunner dan Sudart 2001)
Diabetes
mellitus adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang akibat peningkatan
kadar glukosa darah yang disebabkan oleh kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif (Suyono, 2002).
Diabetes
Melitus adalah penyakit kelebihan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga
terjadi peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan insulin.
- Macam DM dan Penyebabnya
1. Diabetes tipe I
Diabetes tipe I
ditandai oleh penghancuran sel-sel beta pankreas. Kombinasi faktor genetik,
imunologi dan mungkin pula lingkungan diperkirakan turut menimbulkan destruksi
sel beta.Faktor-faktor genetik. Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe
I itu sendiri, tetapi mewarisi suatu kecenderungan atau predisposisi genetik ke
arah terjadinya diabetes tipe I. kecenderungan ini ditemukan pada individu yang
memiliki tipe antigen HLA(human leucocyt antigen) tertentu. HLA merupakan
kumpulan gen yang bertanggung jawab atas antigen transplantasi dan proses imun
lainnya. Resiko terjadinya diabetes tipe I meningkat tiga hingga lima kali
lipat pada individu yang memiliki salah satu dari kedua tipe HLLA tersebut.
Faktor-faktor
imunologi. Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon otoimun.
Respon ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi pada jaringan tersebut yang dianggapnnya
seolah-olah jaringan asing. Factor-faktor ;lingkungan. Adanya faktor eksternal
yang dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta. (Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
2. Diabetes tipe II
Faktor genetik
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Selain itu terdapat pula faktor-faktor resiko tertentu yang berhubungan dengan
proses terjadinya diabetes melitus II. Faktor-faktor ini adalah :
o Usia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di
atas 65 tahun.
o Obesitas
o Riwayat keluarga
(Irawan Susilo Imim, dkk, 2000)
Secara umum penyebab DM adalah; Keturunan,
Usia, Kegemukanm Kurang gerak,. Kehilangan
insulin, Alkoholisme,
Obat-obatan
3.
DM Malnutrisi
• Fibro Calculous Pancreatic DM (FCPD)
Terjadi karena mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah protein sehingga klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik (Fibrosis) atau toksik (Cyanide) yang menyebabkan sel-sel beta menjadi rusak.
• Protein Defisiensi Pancreatic Diabetes Melitus (PDPD)
Karena kekurangan protein yang kronik menyebabkan hipofungsi sel Beta pancreas
• Fibro Calculous Pancreatic DM (FCPD)
Terjadi karena mengkonsumsi makanan rendah kalori dan rendah protein sehingga klasifikasi pangkreas melalui proses mekanik (Fibrosis) atau toksik (Cyanide) yang menyebabkan sel-sel beta menjadi rusak.
• Protein Defisiensi Pancreatic Diabetes Melitus (PDPD)
Karena kekurangan protein yang kronik menyebabkan hipofungsi sel Beta pancreas
4.
DM Tipe Lain
• Penyakit pankreas seperti : pancreatitis, Ca Pancreas dll
• Penyakit hormonal
Seperti : Acromegali yang meningkat GH (growth hormon) yang merangsang sel-sel beta pankeras yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktif dan rusak
• Obat-obatan
- Bersifat sitotoksin terhadap sel-sel seperti aloxan dan streptozerin
- Yang mengurangi produksi insulin seperti derifat thiazide, phenothiazine dll.
• Penyakit pankreas seperti : pancreatitis, Ca Pancreas dll
• Penyakit hormonal
Seperti : Acromegali yang meningkat GH (growth hormon) yang merangsang sel-sel beta pankeras yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktif dan rusak
• Obat-obatan
- Bersifat sitotoksin terhadap sel-sel seperti aloxan dan streptozerin
- Yang mengurangi produksi insulin seperti derifat thiazide, phenothiazine dll.
- Tanda dan Gejala DM
a. Berat
badan menurun, Banyak makan banyak minum,Banyak
kencing,Luka sulit sembuh,Cepat lelah & mengantuk, Kesemutan pada jari,Penglihatan kabur
D. Pcemeriksaan Penunjang
- Glukosa darah sewaktu
- Kadar glukosa darah puasa
- Tes toleransi glukosa
Kadar
darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Bukan
DM
|
Belum
pasti DM
|
DM
|
|
Kadar glukosa darah sewaktu
-
Plasma vena
-
Darah kapiler
Kadar glukosa darah puasa
-
Plasma vena
-
Darah kapiler
|
< 100
<80
<110
<90
|
100-200
80-200
110-120
90-110
|
>200
>200
>126
>110
|
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada
sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
Ø Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl
(11,1 mmol/L)
Ø Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
Ø Glukosa plasma dari sampel yang
diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post
prandial (pp) > 200 mg/dl
E. Komplikasi
1)
DM Tipe I
·
DKA (Diabetik Ketoasidosis) :
gangguan metabolik yang berat, ditandai dengan adanya hiperglikemia,
hiperosmolaritas dan asidosis metabolik terjadi akibat lipolisis yang hasil
metabolisme akhirnya adalah badan keton.
2)
DM Tipe II :
·
HHNK (Hiperglikemik Hiperosmolar Non
Ketotik)
Terjadi jika asupan cairan kurang
dan dehidrasi, memungkinkan resiko terjadinya koma. Dehidrasi terjadi akibat
hiperglikemia, sehingga cairan intrasel berpindah dan ke ekstrasel. Juga karena
diuresis osmotik (konsentrasi glukosa darah melebihi ambang ginjal) dapat
terjadi kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar.
a.
Perubahan makrovaskuler
Penderita diabetes dapat
mengakibatkan perubahan aterosklerosis pada arteri-arteri besar. Penderita
NIDDM mengalami perubahan makrovaskuler lebih sering daripada penderita IDDM.
Insulin memainkan peranan utama dalam metabolisme lemak dan lipid. Selain itu,
diabetes dianggap memberikan peranan sebagai faktor dalam timbulnya hipertensi
yang dapat mempercepat aterosklerosis. Pengecilan lumen pembuluh darah besar
membahayakan pengiriman oksigen ke jaringan-jaringan dan dapat menyebabkan
ischemia jaringan, dengan akibatnya timbul berupa penyakit cerebro vascular,
penyakit arteri koroner, stenosis arteri renalis dan penyakit-penyakit vascular
perifer.
b. Perubahan
mikrovaskuler
Ditandai dengan penebalan dan
kerusakan membran basal pembuluh kapiler, sering terjadi pada penderita IDDM
dan bertanggung jawab dalam terjadinya neuropati, retinopati diabetik.
1) Nefropati
Salah satu akibat dari perubahan
mikrovaskuler adalah perubahan struktur dan fungsi ginjal. Empat jenis lesi
yang sering timbul adalah pyelonefritis, lesi-lesi glomerulus, arterisclerosis,
lesi-lesi tubular yang ditandai dengan adanya proteinuria yang meningkat secara
bertahap sesuai dengan beratnya penyakit.
2) Neuropati
Diabetes dapat mempengaruhi
saraf-saraf perifer, sistem syaraf otonom, medula spinalis atau sistim saraf
pusat.Neuropati sensorik/neuropati perifer.Lebih sering mengenai ekstremitas
bawah dengan gejala parastesia (rasa tertusuk-tusuk, kesemutan atau baal) dan
rasa terbakar terutama pada malam hari, penurunan fungsi proprioseptif
(kesadaran terhadap postur serta gerakan tubuh dan terhadap posisi serta berat
benda yang berhubungan dengan tubuh) dan penurunan sensibilitas terhadap
sentuhan ringan dapat menimbulkan gaya berjalan yang terhuyung-huyung,
penurunan sensibilitas nyeri dan suhu membuat penderita neuropati beresiko
untuk mengalami cedera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui.
3) Retinopati
diabetik
Disebabkan karena perubahan dalam
pembuluh darah kecil pada retina selain retinopati, penderita diabetes juga
dapat mengalami pembentukan katarak yang diakibatkan hiperglikemi yang
berkepanjangan sehingga menyebabkan pembengkakan lensa dan kerusakan lensa.
- Pengobatan dan Pencegahan DM
1.
. Mengatur makanan yang sehat
2.
Menjalani
pemeriksaan gula darah
3.
Berolah
raga secara teratur
4.
Menjaga keseimbangan berat badan
5.
Menggunakan obat sesuai anjuran dokter
G. Gizi Seimbang untuk penderita DM
CONTOH MENU DM 1700 KALORI
Waktu
|
Bhn
Makanan Penukar
|
Kebutuhan
Bahan
|
Contoh Menu
|
PAGI
|
Roti
Margarin
Telur
|
2 iris
½ sdm
1 btr
|
Roti panggang
Margarin
Telur rebus
Teh panas
|
10.00
|
Pisang
|
1 buah
|
Pisang
|
SIANG
|
Nasi
Udang
Tahu
Minyak
Sayuran
Kelapa
Jeruk
|
11/2 gelas
5 ekor
1 potong
½ sdm
1 gelas
5 sdm
1 buah
|
Nasi
Oseng-oseng
Udang,tahu,cabe ijo
Urap sayuran
Jeruk
|
16.00
|
Duku
|
16 buah
|
Duku
|
MALAM
|
Nasi
Ayam
Kacang merah
Sayuran
Minyak
Apel Malang
|
11/2 gelas
1 potong
2 sdm
1 gelas
½ sdm
1 buah
|
Nasi
Sop ayam + Kacang merah
Tumis sayuran
Apel
|
Sumber : * Practice guidelines for medical nutrition
therapy provided by dietition for persons with NIDDM. J Am Diet Assoc. 1995.
DI RUANG MAWAR RSUD RSUD. PARU BATU – MALANG
HARI/TANGGAL :………… /
…………. 2013
Penyuluhan Tentang : “
DIABETES
MELLITUS
Tempat : R, MAWAR
Hari/Tanggal :
Waktu :
Pukul 09:30 wib
NO
|
NAMA
|
ALAMAT
|
TANDA TANGAN
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
|
|
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
|
Pembimbing Lahan
(………………………)
DAFTAR PUSTAKA
Brunner
& Suddart, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Volume 2
.EGC: Jakarta.
Askandar Tjokroprawiro, 2000, Simposium
Diabetes Mellitus, Fakultas Kedokteran UNAIR RSUD Dr Sotomo, Surabaya
Irawan Susilo Imim, dkk, 2000, Waspadai
Diabetes Mellitus, Cahaya Remadja Bandung.
Johnson. M, 2000, Diabetes Terapi
dan Pencegahanya,IKAPI, Bandung
Sarwono, W, DKK, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I,
Balai Penerbit , FKUI, Jakarta
Sidarwan, S, 2002, Petunjuk Praktis Pengelolaan DM Perkeni
2002, FKUI-RSU pn Cipto Jakarta.
Smaltzer, Bare, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2,
EGC, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar